Selasa, 16 Desember 2014

SEPUTAR KISTA

Penyakit kista merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita, kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penangananya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkat keganansan. Penyakit kista terbagi menjadi dua golongan berdasarkan pada proses penyembuhanya.

  1. Kista non neoplastik, kista jenis ini bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi untuk penyembuhanya, sebab dalam kurun waktu 2-3 bulan, benjolan kista ini akan mengempis dan hilang dengan sendirinya
  2. Kista neoplastik, kista ini membutuhkan operasi untuk penyembuhanya, namun ini bukan sebuah keharusan melainkan didasarkan pada ukuran serta sifat kista itu sendiri. 
Kista mempengaruhi siklus menstruasi perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Kista kadang kala menyebabkan seseorang perempuan menjadi mandul. Follicles yang tidak matang dan ketidakmampuan untuk menyalurkan sel telur (proses ovulasi) sepertinya menjadi penyebab rendahnya jumlah hormon stimulasi. Seorang perempuan yang didiagnosa menderita kista biasanya berusia sekitar 20-30 tahun. Biasanya perempuan yang memiliki kista jika dirunut silsilah keluarganya, ada ibu atau nenek yang mengalami gejala kista serupa.

Biasanya seseorang yang terkena penyakit kista mempunyai gejala sebagai berikut :
1. Mengalami menstruasi yang tidak teratur, abnormal, dan rapat secara periode
2. Terdapat masa absen, setelah satu atau lebih masa menstruasi normal
3. Timbul jerawat yang parah dan sangat menggangu
4. Ukuran payudara mengalami penyusutan
5. Mengalami perkembangan pada karakteristik lelaki seperti tumbuh rambut disekitar tubuh dan wajah, suara berubah menjadi keras dan dalam, ukuran cilitorus membesar
6. Terserang Diabetes
7. Rambut menjadi lebih tebal selayaknya seorang laki - laki
8. Mandul atau tidak memseputar miopunyai keturunan meski sudah melakukan pengobatan
9. Kandungan hormon insulin sangat sedikit
10. Mengalami kegemukan.

Adapun komplikasi yang disebabkan oleh penyakit kista adalah :
1. Berisiko besar terkena kanker endometrial
2. Terjadi kemandulan
3. Ada hubunganya dengan obesitas, tekanan darah yang meningkat
4. Terserang Diabetes
5. Dan berisiko terkena kanker payudara. (source : infokesehatan101.blogspot.com

Inilah sekilas artikel seputar dan bahaya mengenai penyakit kista semoga bermanfaat, mudah-mudahan dengan memahami secara umum bahaya dan gejala penyakit kista, kita bisa menghindarinya.

Vagina Berbau? Jangan Membasuh Berlebihan.
Vagina berbau busuk adalah kondisi umum yang kadang-kadang dimiliki wanita. Diperkirakan 30% wanita pernah mengalaminya. Banyak wanita menduga bau vagina itu disebabkan kurangnya kebersihan pribadi sehingga mencucinya secara berlebihan. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu justru memperburuk masalah.

Bagian dalam vagina memiliki sejumlah besar mikro-organisme yang disebut flora vagina. Flora yang umumnya dari jenis lactobacillus itu berperan menciptakan lingkungan asam yang melindungi vagina. Dengan cara itu, vagina melindungi diri terhadap infeksi dan bakteri luar. Dalam keadaan sehat, keseimbangan flora terjaga sehingga vagina tidak berbau atau hanya berbau samar yang khas. Jika keseimbangan flora terganggu, bakteri jenis gardnerella dan lainnya dapat berkembang biak, sehingga menciptakan kondisi yang disebut vaginosis bakteri. Kehamilan, penggunaan spiral KB, pemakaian antibiotik dan merokok dapat memicu vaginosis.

Vaginosis bakteri bukan infeksi tetapi peningkatan jenis bakteri jinak yang biasa hadir dalam vagina. Kondisi ini hanya membuat tidak nyaman karena menyebabkan vagina mengeluarkan lendir berwarna bening keabu-abuan yang berbau menyengat (seperti ikan busuk). Selain ketidaknyamanan, vaginosis tidak menyebabkan masalah lain. Keseimbangan alami antarbakteri berbeda biasanya akan pulih sendiri secara alami dalam beberapa hari.

Penanganan, untuk mengurangi risikonya dengan tidak mengganggu keseimbangan normal flora vagina:
  1. Jangan mendorong air ke dalam vagina Anda untuk membersihkannya (douching). 
  2. Jangan menambahkan minyak, antiseptik, sabun, shampoo dll, ke dalam air mandi. 
  3. Jangan gunakan deterjen keras untuk mencuci pakaian dalam Anda. 
  4. Jangan mencuci sekitar vagina Anda terlalu sering. Sekali sehari biasanya cukup. 
Banyak wanita yang mendapati vaginanya berbau menyengat kemudian membersihkan vagina secara intensif. Hal ini justru memperparah kondisinya dan meningkatkan risiko infeksi. Mencuci vagina berlebihan, apalagi dengan sabun antiseptik, akan meningkatkan pH sehingga mengganggu keseimbangan flora vagina.

Bila Anda memiliki masalah bau vagina, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan keasaman agar terjadi keseimbangan flora vagina. Membasuh daerah kemaluan dengan air hangat dan sabun ringan ber-pH netral sudah cukup pada kebanyakan kasus. Bila masalah Anda masih berlanjut setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter dapat memeriksa bila ada kondisi lain seperti penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi yang menyebabkan bau tidak sedap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar